Dari sisi nilai, mesin dan perlengkapan elektrik menjadi komoditas yang mencatatkan kenaikan ekspor paling signifikan. Pertumbuhannya 12,70 persen dibandingkan November 2020, menjadi 977 juta dolar AS pada Desember.
Sementara itu, dari sisi volume, kendaraan dan bagiannya mengalami kenaikan ekspor tertinggi. Pertumbuhannya 32,97 persen, menjadi 107,1 ribu ton dari 80,5 ribu ton pada November 2020.
Suhariyanto menekankan, perbaikan kinerja ekspor ke depannya akan sangat tergantung pada penanganan kesehatan di Indonesia maupun negara tujuan utama. Vaksinasi diharapkan dapat memperbaiki krisis kesehatan saat ini yang bisa mendorong pemulihan kegiatan perekonomian, sehingga ekspor meningkat.
"Dengan naiknya permintaan berbagai komoditas dari negara tujuan utama, juga peningkatan harga komoditas dan penanganan kesehatan di banyak negara, kita harap ekspor ke depan lebih menggembirakan," tuturnya.