"Dengan lebih banyak SBSN akan menambah banyak individu yang masuk ke pasar sukuk, sebuah realisasi karena Indonesia mayoritas Muslim," katanya.
Dengan lebih banyaknya instrumen syariah juga dapat menambah kepercayaan masyarakat untuk masuk ke sukuk negara. Fikri mengatakan perbaikan ekonomi tahun ini dibanding tahun 2020 bisa membawa dampak positif pada nilai pencapaian penerimaan.
Menurutnya, ada perubahan perilaku masyarakat yang berpengaruh pada investasi dan konsumsi. Pola konsumsi dan investasi yang berbeda ini misalnya masyarakat cenderung meninggalkan kebutuhan tersier. Untuk investasi, masyarakat cenderung menggunakan produk jangka pendek.
"Sekarang ini masyarakat cenderung fokus pada investasi jangka pendek, ini terlihat sekali dari deposito yang biasanya antara 3-6 bulan, sekarang 1-3 bulan," katanya.
Pada 2021, setelah adanya pemulihan ekonomi maka pendapatan masyarakat bisa lebih baik. Sehingga bisa menambah nilai untuk investasi.