Grab yang juga baru saja menawarkan layanan keuangan dan memperoleh lisensi bank digital di Singapura, mengatakan, pendapatan grup telah pulih di atas tingkat pra pandemi bulan ini. Bisnis ride hailing juga sudah mencapai titik impas (breakeven), termasuk Indonesia, yang terbesar.
Perusahaan berharap, bisnis pengiriman makanan dapat mencapai titik impas pada akhir tahun.
Rencana IPO ini muncul setelah diskusi rencana merger dengan saingannya di Indonesia, Gojek, dibatalkan. Sementara itu, Gojek dan pemimpin e-commerce Indonesia, Tokopedia, sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk merger senilai 18 miliar dolar AS menjelang kemungkinan pencatatan ganda di Jakarta dan AS.