“Dengan beberapa poin itu, kalau kita review perbankan syariah kita ada siap tidak? Kami tidak yakin ada, berarti harus ada satu kebijakan yang extraordinary,” imbuhnya.
OJK, lanjut dia, menyambut baik penggabungan tiga bank syariah yang merupakan anak perusahaan tiga bank BUMN menjadi Bank Syariah Indonesia. Merger itu diharapkan menjadi pembangkit baik dari sisi produk, inovasi, akses masyarakat dan SDM dan menjadi role model tidak hanya di Indonesia tapi juga tataran regional dan global.
Wimboh menyebutkan, hingga saat ini pangsa pasar ekonomi dan keuangan syariah Tanah Air masih rendah. Padahal, cita-cita sebelumnya targetnya mencapai sekitar 20 persen.
Kenyataannya, lanjut dia, proporsi keuangan syariah dari sisi aset baru mencapai 9,9 persen, sisanya dikuasai keuangan konvensional. Selama masa pandemi, aset ekonomi dan keuangan syariah mencapai Rp 1.770,32 triliun, tumbuh 21,48 persen pada 2020 atau melonjak dibandingkan 2019 yang pertumbuhannya mencapai 13,84 persen.
Hingga Desember 2020, pembiayaan bank umum syariah tumbuh 9,5 persen, jauh lebih tinggi dari nasional yang minus 2,41 persen.