Sri menyebutkan, SBSN proyek merupakan salah satu instrumen pembiayaan kreatif yang dibutuhkan untuk memenuhi tingginya kebutuhan biaya pembangunan. Khususnya di saat APBN mengalami tekanan penerimaan negara akibat pandemi Covid-19.
Keberadaan SBSN proyek, tambah Sri, juga merupakan bukti upaya pemerintah meningkatkan perkembangan ekonomi dan instrumen syariah di Indonesia. Upaya ini seiring pembentukan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dalam mengembangkan berbagai instrumen dan ekosistem syariah untuk menguatkan perekonomian Indonesia.
Sri menekankan kepada para pemrakrasa proyek yang dibiayai SBSN untuk menjaga tata kelola dan akuntabilitasnya. Sebab, proyek mereka dibiayai utang berbasiskan syariah yang harus dijaga secara maksimal. "Tentu, kita punya kewajiban moral lebih untuk bisa menjaganya," kata mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu.