Rabu 20 Jan 2021 16:52 WIB

Biofarma Tunggu Kemenkes untuk Distirbusi Vaksin ke Daerah

PT Biofarma saat ini masih mengantongi 1,8 juta dosis vaksin dari Sinovac

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Petugas kepolisian berjalan di samping envirotainer yang berisi bahan baku vaksin Covid-19 setibanya di PT Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (12/1). Sebanyak 15 juta dosis bulk atau bahan baku vaksin Sinovac Ready to Fill (RTF) tiba di Indonesia, selanjutnya akan diproses oleh PT Bio Farma dan rencananya akan didistribusikan mulai Februari 2021. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kepolisian berjalan di samping envirotainer yang berisi bahan baku vaksin Covid-19 setibanya di PT Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (12/1). Sebanyak 15 juta dosis bulk atau bahan baku vaksin Sinovac Ready to Fill (RTF) tiba di Indonesia, selanjutnya akan diproses oleh PT Bio Farma dan rencananya akan didistribusikan mulai Februari 2021. Foto: Abdan Syakura/Republika

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Biofarma saat ini masih mengantongi 1,8 juta dosis vaksin dari Sinovac yang masih tersimpan di cold storage ware house Biofarma. Rencananya 1,8 juta dosis vaksin Sinovac ini diperuntukan ke daerah.

Direktur Utama Biofarma, Honesti Basyir, menjelaskan total pasokan vaksin dari Sinovac sebesar 3 juta dosis. Ada 1,2 juta dosis sudah didistribusikan ke provinsi-provinsi yang membutuhkan secara cepat. Masih ada 1,8 lagi yang sebenarnya siap untuk didistribusikan.

Baca Juga

"Ini yang kita impor jadi 3 juta semuanya sudah datang, 1,2 uta sudah distrubusikan ke prov, 1,8 juta masih ada di investory warehouse cold storagenya Bio Farma dan kita tunggu instruksi Kemenkes untuk distribusikan ke provinsi," ujar Honesti di Komisi VI DPR RI, Rabu (20/1).

Disisi lain, Honesti menjelaskan saat ini Biofarma sedang melakukan pengolahan bahan baku vaksin yang didapat dari Sinovac. Ia mengatakan ada 140 juta dosis bahan baku yang akan diolah terbagi menjadi beberapa batch.

"Dalam sepekan kita lakukan produksi 3 batch. Satu batch sekitar 1 juta dosis dan itu  sudah selesai di 14 Januari kemarin. Ini kami masih menunggu quality control dari BPOM untuk mendapatkan lot reales. Baru bisa didistribusikan setelah mendapatkan lampu hijau dari BPOM," ujar Honesti.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement