Di tengah kesuksesannya, Netflix masih akan menghadapi berbagai tantangan di tahun-tahun mendatang dari para rivalnya yang berkantong tebal. Perusahaan hiburan yang lebih berpengalaman dan besar, Walt Disney Co, disebut-sebut sebagai lawan paling tangguh.
Setelah memberhentikan lisensi daftar film dan dramanya ke Netflix, Disney memperkenalkan layanan streaming video-nya sendiri 14 bulan lalu. Layanan dengan nama Disney Plus ini terbukti jauh lebih populer daripada yang dibayangkan siapapun. Pada tahun pertamanya, hampir 90 juta pelanggan dikumpulkan, membuat manajemen perusahaan berani menargetkan 260 juta pelanggan pada 2024.
Pencapaian itu juga telah diakui CE Netflix Reed Hastings. "Sangat mengesankan dengan apa yang dilakukan Disney. Itu membuat kami bersemangat untuk meningkatkan keanggotaan kami dan produksi konten kami," ucapnya dalam diskusi dengan investor pada Selasa (19/1).
Untuk mempertahankan dan menarik pelanggan, Netflix telah menghabiskan begitu banyak sumber pendanaan, terutama dalam pembuatan program asli. Produksi ini biasanya menghabiskan lebih banyak uang, meskipun tetap menguntungkan buat perusahaan.
Tapi, Netflix berhenti menghabiskan uang tunai tahun lalu karena pembatasan aktivitas yang diberlakukan selama pandemi membatasi program. Netflix membukukan arus kas positif 1,9 miliar dolar AS selama 2020. Ini pertama kalinya perusahaan tidak mencatatkan arus kas negatif selama setahun penuh sejak 2011.