Adapun, Nasrullah menyampaikan, jumlah stok daging sapi dan kerbau impor per 14 Januari 2021 sekitar 21,98 ribu ton.
Lebih rinci, yakni stok di BUMN sebanyak 15,16 ribu ton dan di pelaku usaha sebanyak 6,83 ribu ton. Selain itu, terdapat pula jumlah stok sapi bakalan di kandang per 14 Januari 2021 sebanyak 144.279 ekor atau setara daging 32,33 ribu ton. Dengan kata lain, defisit daging pada Januari seharusnya terpenuhi bahkan berlebih.
"Ditambah, pada bulan Februari 2021 nanti direncanakan akan dimulai pengapalan sapi dari sumber negara lain yaitu Meksiko untuk menambah stok sapi bakalan di Indonesia. Selama ini sumber sapi yang masuk ke Indonesia hanya dari Australia," katanya.
Adapun untuk masalah harga, Nasrullah mengatakan hal itu tetap merupakan kewenangan dari Kemendag. Menurut dia, dari informasi yang diperoleh pihak Kemendag sudah melakukan komunikasi dengan para feedloter. "Kementan juga sudah mengecek ketersediaan di lapangan dan relative cukup aman sampai dengan kebutuhan lebaran 2021," tutur Nasrullah.