EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan restrukturisasi kredit sebesar Rp 186,6 triliun per 31 Desember 2020. Adapun realisasi ini diberikan kepada 2,8 juta nasabah yang terdampak pandemi Covid-19.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, BRI berupaya mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN). Adapun berbagai bantuan yang diberikan BRI mencakup restrukturisasi kredit hingga subsidi bunga.
"Sebanyak 95,5 persen di antaranya (penerima restrukturisasi kredit) merupakan nasabah segmen mikro, konsumer kecil dan menengah," kata Sunarso, Kamis (21/1) malam.
Selain itu, BRI juga membukukan penyaluran kredit melalui skema penjaminan kepada segmen kecil dan retail sebesar Rp 8,73 triliun yang diberikan kepada lebih dari 14 ribu nasabah. BRI telah menyalurkan subsidi bunga kredit UMKM sebesar Rp 5,46 triliun dan diberikan kepada lebih dari 6,5 juta penerima subsidi.
Adapun pemberian Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang telah disalurkan sejak Agustus 2020, BRI pun menjadi salah satu bank yang dipercaya pemerintah untuk menyalurkan bantuan tersebut.
BRI telah melakukan penyaluran BPUM sebesar Rp 18,64 triliun kepada lebih dari 7,7 juta usaha mikro. Sedangkan untuk Kredit Usaha Rakyat Super Mikro, penyalurannya sebesar Rp 8,66 triliun kepada lebih dari 985.000 nasabah dan penyaluran subsidi gaji sebesar Rp 6,45 triliun kepada lebih dari lima juta penerima.
Dari sisi lain, upaya penyelamatan UMKM yang dilakukan BRI mampu diimbangi oleh kinerja positif perseroan. Hal ini dapat dilihat dari laporan keuangan konsolidasian BRI pada kuartal tiga 2020. Tercatat total aset BRI tumbuh 10,9 persen sebesar Rp 1.447,85 triliun dari penyokong utamanya yakni kredit tumbuh sebesar 4,9 persen menjadi Rp 935,35 triliun.
"Kredit yang dimaksud sebagian besar merupakan kredit kepada segmen UMKM yang komposisinya mencapai 80,6 persen dari total kredit yang diberikan BRI," kata Sunarso.
Hal ini sejalan dengan rencana BRI untuk lebih fokus tumbuh pada segmen UMKM khususnya segmen mikro.