EKBIS.CO, JAKARTA – Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah memproyeksikan, surat utang pemerintah Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI019 akan laris di pasaran. Likuiditas yang masih berlimpah diiringi dengan keyakinan pemulihan krisis kesehatan dengan adanya vaksinasi akan mendorong minat masyarakat terhadap ORI019.
Piter menjelaskan, pada masa pandemi saat ini, likuiditas di pasar ritel masih berlimpah. Hal ini terlihat pada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tinggi serta suku bunga cenderung menurun. "Dampaknya, ORI akan menjadi alternatif investasi yang menarik," tuturnya saat dihubungi Republika, Ahad (24/1).
Di sisi lain, Piter menambahkan, proses vaksinasi yang sudah berjalan sejak bulan ini memberikan harapan positif terhadap perekonomian. Pemulihan diperkirakan akan berlangsung secara bertahap, termasuk pada pasar surat utang pemerintah.
"Dengan kombinasi ini, saya perkirakan, penjualan ORI019 akan memenuhi target pemerintah," kata Piter.
Instrumen ORI019 akan menjadi Surat Berharga Negara (SBN) ritel pertama yang diterbitkan pemerintah pada tahun ini. Imbal hasilnya adalah 5,57 persen per tahun, lebih rendah dibandingkan seri sebelumnya, ORI018, yang sebesar 5,7 persen per tahun.
Penawaran ORI019 dilakukan secara online (e-SBN) yang berlangsung sejak Senin (25/1) pukul 09.00 WIB hingga 18 Februari pukul 10.00 WIB. Minimum pemesanannya adalah Rp 1 juta dengan maksimum sebesar Rp 3 juta.
Proses pemesanan pembelian ORI019 secara online dilakukan melalui empat tahap. Pertama, registrasi/pendaftaran, yang dilanjutkan dengan pemesanan, pembayaran dan setelmen/konfimasi. Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan Mitra Distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.
Sebelum melakukan pemesanan pembelian, setiap calon investor kiranya telah memahami Memorandum Informasi ORI019 yang dirilis pada tanggal 25 Januari 2021 dan dapat diakses di landing page pada tautan www.kemenkeu.go.id/ori.
Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di ORI019 saat ini sudah dapat melakukan registrasi dengan cara menghubungi 26 Mitra Distribusi yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online). Mulai dari bank umum seperti PT Bank Central Asia Tbk hingga perusahaan teknologi finansial PT Investree Radhika Jaya atau Investree.