Seorang maestro real estat Las Vegas dan CEO eksplorasi ruang angkasa, Robert Bigelow menawarkan hampir USD1 juta (Rp14 miliar) sebagai hadiah untuk penulis atau siapapun yang bisa memberikan bukti kuat tanpa keraguan secara ilmiah tentang kehidupan setelah kematian.
Dilansir dari New York Post di Jakarta, Selasa (26/1) kompetisi esay ini dilakukan oleh Institut Bigelow dengan hadiah utama USD500.000 (Rp7 miliar) bagi penulis yang dapat memberikan "bukti kuat tanpa keraguan" bahwa kehidupan setelah kematian itu ada.
Posisi kedua dalam kontes akan mendapatkan USD300.000 (Rp4,2 miliar) dan Bigelow telah memasang USD150.000 (Rp2,1 miliar) untuk posisi ketiga.
Baca Juga: Gagal Jadi Pemain Catur, Pria Ini Malah Jadi Miliarder Termuda di India!
Ilmuwan yang bekerja di bidang neurologi dan psikologi diminta untuk menyerahkan tesis 25.000 kata tentang subjek untuk merangkum bukti terbaik untuk kelangsungan hidup kesadaran manusia setelah kematian tubuh.
Kontes ini akan dinilai oleh panel akademisi dan ilmuwan medis, dan pemenang diumumkan pada bulan November.
"Mungkin penting apa yang Anda lakukan saat Anda di sini," kata multijutawan 75 tahun itu kepada The New York Times tentang motivasinya untuk memulai kompetisi.
"Itu bisa membuat perbedaan di sisi lain," kata Bigelow kepada surat kabar tersebut.
Bigelow telah lama terpesona pada dunia paranormal. Sebagai seorang anak, kakek neneknya telah menemukan apa yang mereka yakini sebagai UFO di gurun Nevada.
"Ketika saya berusia 12 atau 13 tahun, saya membuat komitmen pada diri saya sendiri untuk benar-benar terlibat dalam sesuatu yang berhubungan dengan ruang, dan sesuatu yang berkaitan dengan U.F.O. jika saya punya uang untuk melakukannya," katanya.
Bigelow mengatakan dia terjun ke dunia real estat untuk mendapatkan cukup uang untuk melakukan investasi serius dalam sains. Ia pun kemudian mendirikan Bigelow Foundation dan National Institute of Discovery Science untuk mempelajari aktivitas paranormal pada 1990-an.
Pada 1999 ia mendirikan Bigelow Aerospace, membeli lisensi dari NASA untuk membangun habitat luar angkasa. Lima tahun lalu, Bigelow bekerja dengan Space X Elon Musk untuk memasang ruangan yang disebut BEAM ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Tujuan akhir dari misi tersebut adalah untuk meluncurkan habitat ruang angkasa yang dapat diterbangkan untuk digunakan oleh wisatawan yang mengorbit Bumi, serta astronot profesional yang menuju Mars.
Adapun pencariannya untuk menemukan kebenaran tentang akhirat dengan sebuah usaha kontes esai sebagian terinspirasi oleh kematian istrinya tahun lalu.