EKBIS.CO, NEW YORK -- Gaji CEO Goldman Sachs, David Solomon akan dipotong sebesar 10 juta dolar AS (sekitar Rp 140,6 miliar) untuk keterlibatan bank dalam skandal korupsi 1MDB.
1MDB adalah dana investasi yang didirikan oleh pemerintah Malaysia yang merugi miliaran karena aktivitas penipuan.
Jaringan global penipuan dan korupsi menyebabkan mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak diganjar hukuman penjara 12 tahun. Najib mengajukan banding atas putusan tersebut.
Goldman Sachs menyebut keterlibatan perusahaan dalam skandal itu sebagai kegagalan institusional. Goldman Sachs membantu mengumpulkan 6,5 miliar dolar AS untuk 1MDB dengan menjual obligasi kepada investor, yang hasil penjualannya sebagian besar dicuri.
Jaksa penuntut menyebut eksekutif senior Goldman mengabaikan tanda-tanda peringatan adanya penipuan dalam hubungan mereka dengan 1MDB dan Jho Low, penasihat dana investasi tersebut. Dua bankir Goldman telah didakwa dalam skandal tersebut.
Pada Selasa (26/1), Goldman Sachs menyebutkan gaji Solomon akan lebih tinggi 10 juta dolar AS. Saat mengungkapkan gaji Solomon turun menjadi 17,5 juta dolar AS, Goldman Sachs menyatakan Solomon mengaku tidak mengetahui adanya korupsi.
"Dia tidak terlibat atau mengetahui partisipasi perusahaan dalam aktivitas terlarang pada saat itu, dewan memandang masalah 1MDB sebagai kegagalan institusional, tidak konsisten dengan ekspektasi tinggi yang dimilikinya untuk perusahaan," ujar pernyataan tersebut, dilansir di BBC, Rabu (27/1).
Pendapatan Solomon terdiri dari 2 juta dolar AS dalam bentuk pembayaran tunai, bonus tunai 4,65 juta dolar AS, dan kompensasi berbasis saham 10,85 juta dolar AS.
Pada Oktober, Goldman setuju untuk membayar hampir 3 miliar dolar AS kepada pejabat pemerintah di empat negara untuk mengakhiri penyelidikan atas pekerjaan yang dilakukannya untuk 1MDB. Bank mengumpulkan 600 juta dolar AS untuk mengatur penjualan obligasi pada 2012 dan 2013.
Skandal korupsi 1MDB elah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk diselidiki oleh regulator di seluruh dunia termasuk di AS, Inggris, Singapura, Malaysia dan Hong Kong. Secara total, kesepakatan Goldman Sachs dengan 1MDB merugikan bank lebih dari 5 miliar dolar AS.
Terlepas dari biaya dan denda akibat dampak dari skandal 1MDB, tahun 2020 adalah tahun yang luar biasa bagi bisnis Goldman Sachs. Bank tersebut mencatatkan pendapatan tahunan sebesar 44,6 miliar dolar AS, tertinggi sejak 2009.
Bank yang berbasis di AS itu mendapat dorongan besar dari pemulihan di pasar saham global dari kedalaman resesi akibar virus corona.