Bambang mengatakan dampak pandemi bagi banyak sektor usaha begitu terasa saat pemerintah memberlakukan PSBB pada triwulan II 2020 sehingga pertumbuhan ekonomi langsung terkoreksi. Setelah triwulan III, kata Bambang, beberapa sektor mulai mencatat melihat perbaikan meskipun tentunya masih dalam teritori kontraksi.
Ia mencontohkan industri pengolahan yang tadinya sempat terkoreksi sampai minus 6,9 persen kemudian membaik sedikit dengan kontraksi di sekitar minus 4,3 persen. Pun dengan sektor sektor transportasi dan pergudangan yang sempat minus 30 persen kini menjadi 16 persen.
"Hal yang sama untuk sektor konstruksi dan pariwisata yang mana untuk sektor penyediaan akomodasi dan makan-minum sudah ada pemulihan pun masih minus 11,9 persen yang sudah jauh lebih baik dari minus 22 persen pada triwulan sebelumnya," ucap Bambang.
Bambang menambahkan, ada juga beberapa sektor yang masih mengalami pertumbuhan seperti sektor informasi dan komunikasi serta tentunya sektor kesehatan dan kegiatan sosial yang mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi.
"Tentu ini bukan sesuatu yang kita inginkan tetapi paling tidak itu menunjukkan sektor kesehatan kita segera bereaksi dan segera menunjukkan antisipasi untuk penanganan," kata Bambang.