Selain itu, Zhao menambahkan, logistik telah melambat di beberapa daerah baru-baru ini, ditambah dengan penurunan perjalanan bisnis serta pribadi, indeks aktivitas bisnis untuk transportasi jalan raya hingga transportasi udara. "Industri lainnya telah turun di bawah titik kritis dengan aktivitas industri yang menyusut," tuturnya.
Zhao mengatakan, perlambatan dalam aktivitas konstruksi sebagian di antaranya disebabkan suhu musim dingin yang rendah dan mendekati liburan Festival Musim Semi.
Ekonomi Cina tercatat tumbuh 2,3 persen pada tahun lalu, menjadi tingkat pertumbuhan terendah sejak 1976. Tapi, China diproyeksikan menjadi satu-satunya ekonomi besar yang tumbuh positif sepanjang 2020 di tengah pandemi.
Rebound ekonomi tahun lalu didukung oleh percepatan yang signifikan selama kuartal terakhir. Saat itu, ekonomi China tumbuh 6,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, di atas perkiraan analis sebesar 6,2 persen dan sejalan dengan tingkat pertumbuhan di akhir 2019, sebelum wabah virus corona terjadi.
Pada pekan lalu, NBS mengonfirmasi keuntungan di perusahaan industri China tumbuh untuk bulan kedelapan berturut-turut pada Desember. Hal ini menunjukkan pemulihan berkelanjutan karena sektor manufaktur yang keluar dengan cepat dari kemerosotan akibat virus corona.
Keuntungan melonjak 20,1 persen tahun ke tahun pada Desember, menjadi 707,11 miliar yuan atau sekitar 109,3 miliar dolar AS. Pada bulan sebelumnya, keuntungan naik 15,5 persen.