Selasa 02 Feb 2021 17:13 WIB

AS Diprediksi Tumbuh 4,6 Persen pada Tahun Pertama Biden

Berdasarkan proyeksi CBO, pertumbuhan ekonomi akan menjadi yang terkuat sejak 1999.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Presiden AS, Joe Biden (kanan) dan Wakil Presiden AS, Kamala Harris (kiri)
Foto:

Pendukung Biden memberikan sorotan pada proyeksi CBO mengenai pemulihan lapangan kerja yang baru terjadi dalam tiga tahun ke depan. Mereka menilai, ketenagakerjaan membutuhkan perhatian lebih banyak.

Tapi, anggota parlemen Republik berpendapat, stimulus yang dibutuhkan tidak harus sebanyak tahun lalu. Sebab, CBO memperkirakan, ekonomi AS akan kembali ke ukuran sebelum pandemi pada pertengahan tahun ini.

Ketua Komite Anggaran Federal yang Bertanggung Jawab Maya MacGuineas mengatakan, perkiraan CBO menunjukkan bahwa proposal Biden tampaknya terlalu berlebihan dibandingkan kebutuhan ekonomi.

"Presiden memang sudah tepat untuk fokus pada kebutuhan menahan virus dan Rencana Penyelamatan Amerika yang mencakup banyak elemen penting. Tapi, banyak dari proposalnya yang lebih besar dari kebutuhan dan seharusnya itu dapat ditargetkan lebih baik," katanya.

Pejabat White House telah berulang kali mengatakan stimulus yang terlalu kecil dalam menanggapi pandemi akan memberikan dampak lebih buruk dibandingkan menggelontorkan bantuan terlalu besar.

Jen Psaki, sekretaris pers White House, mengatakan, fokus pemerintahan adalah memenuhi kebutuhan rakyat Amerika untuk melalui krisis saat ini.

 

Proposal Biden mengalokasikan dana untuk vaksinasi, pembukaan kembali sekolah, bantuan pengangguran yang diperluas, bantuan tunai 1.400 dolar AS, bantuan kepada pemerintah negara bagian dan lokal hingga kredit pajak untuk anak-anak serta perawatan anak.

sumber : AP News
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement