Pada Maret, Boeing kembali mengajukan pinjaman. Saat itu, perjalanan melalui udara sudah mulai ditutup untuk menekan laju penyebaran virus corona.
Obligasi baru yang ditawarkan Boeing akan menawarkan perlindungan tambahan bagi investor. Fasiltias ini dikenal dengan sebutan coupon steps, di mana tingkat suku bunga meningkat 25 basis poin untuk setiap kali S&P atau Moody’s Investor Service menurunkan peringkat kreditnya satu tingkat ke tingkat spekulatif.
Chief Financial Officer Gregory Smith menyebutkan, pihaknya optimistis dapat memiliki likuiditas yang cukup dan tidak berencana meningkatkan utang kami. "Namun, kami akan terus aktif mengelola neraca kami, termasuk membiayai kembali utang yang jatuh tempo," katanya pada pekan lalu.
Boeing menolak memberikan perkiraan pendapatan pada tahun ini ketika melaporkan hasil kuartal keempat. Sepanjang 2020, Boeing tercatat sudah ‘membakar’ 19,7 miliar dolar AS dan tidak memproyeksikan arus kas yang positif sampai tahun depan.
Cacat manufaktur telah membuat pengiriman 787 Dreamliner tertatih-tatih. Pada pekan lalu, Boeing juga memutuskan menunda debut model terbarunya, 777X, hingga akhir 2023. Ini membuat perusahaan bergantung pada pengiriman 737 Max yang baru-baru ini disetujui untuk terbang lagi di sebagian besar dunia setelah grounding pada Maret 2019.
Boeing terakhir kali menjual obligasi pada akhir Oktober, mengumpulkan 4,9 miliar dolar AS, untuk membantu membayar utang. Ia meminjam 25 miliar dolar AS pada April, penjualan obligasi terbesar tahun 2020, yang dikatakan pada saat itu mengesampingkan kebutuhan bantuan federal lebih lanjut.