Sabtu 06 Feb 2021 07:19 WIB

Bukan Hanya Barang, Waktu Juga Bisa Dibarter

Time Banking, barter waktu mengakami lonjakan popularitas.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Pedagang Pasar Legi Solo menukarkan barang dagangannya dengan sembako yang disediakan Komunitas Indo Barter di Solo, Jawa Tengah, Senin (16/11/2020). Kegiatan tukar menukar barang atau barter oleh Komunitas Indo Barter tersebut untuk membantu pedagang di Pasar Legi yang penghasilan usahanya menurut akibat pandemi COVID-19.
Foto:

Barter bisnis

Namun, barter bukan hanya untuk individu yang mencari bahan kue atau bantuan berbelanja bahan makanan. Dalam 'pertukaran barter' untuk bisnis, organisasi yang berpartisipasi mencoba meningkatkan bisnis tahunan mereka sebesar 10 persen hingga 15 persen melalui penukaran layanan.

“Banyak bisnis yang semakin tertarik bergabung yang memiliki dokter, pengacara, perusahaan jasa, pengecer, dan lain-lain,” kata Presiden International Reciprocal Trade Association di Amerika, Ron Whitney.

Para anggota dapat menukar layanan profesional mereka dengan kredit barter. Kemudian mereka dapat gunakan untuk 'membeli' layanan anggota lain. Whitney memperkirakan ada peningkatan 20 persen dalam pendaftaran anggota selama pandemi.

Peningkatan barter telah memperkuat hubungan komunitas bagi banyak orang. Akan tetapi, tidak mungkin orang-orang akan meninggalkan pengeluaran secara umum untuk kehidupan bertukar.

“Barter adalah cara bagus untuk menunjukkan semangat komunitas dengan orang-orang tanpa perlu berpindah tangan. Itu lebih tentang pentingnya sinyal yang Anda berikan daripada signifikansi ekonomi sebenarnya dari transaksi,” kata Profesor Ekonomi Keuangan di Imperial College Business School London, David Miles.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement