EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2011-2014, Dahlan Iskan, menyebutkan, banyak manfaat yang didapat jika perusahaan BUMN melakukan Initial Public Offering (IPO) atau go public. Dia mendukung semakin banyak BUMN melantai di bursa.
Ia menuturkan, meski kondisi pasar dan ekonomi saat ini berada dalam ketidakpastian, namun perusahaan BUMN bisa mulai bersiap memenuhi persyaratan masuk bursa. "Yang pasti syarat dipenuhi dahulu. Ketika keadaan (pasar) sudah baik langsung putuskan, sehingga tidak makan waktu lagi," ujarnya saat dihubungi Republika, Sabtu (6/2).
Dahlan mengungkapkan, persiapan IPO membutuhkan waktu cukup lama. Paling cepat sekitar 6 bulan.
Persiapan tersebut, kata dia, meliputi due diligent hukum, due diligent keuangan, serta lainnya. "Belum lagi memutuskan berapa persen saham yang akan go public, itu juga lama, karena ada simulasi dan perlu diskusi panjang," tuturnya.
Dahlan optimis, dalam enam bulan ke depan beberapa sektor ekonomi mulai bergerak kembali. Alasannya, pada April mendatang, vaksinasi sudah didistribusikan ke masyarakat umum.
"Saya harap Juli vaksinasi sudah selesai. Kemudian Agustus mulai tenang dan September orang mulai berani melangkah. Jadi pas, sekarang diputuskan masuk bursa, persiapan dikerjakan paling cepat 6 bulan, ketika semua selesai lalu ekonomi dan pasar modal mulai bergerak, perusahaan BUMN langsung masuk," jelasnya.
Dahlan pun mengapresiasi Menteri BUMN Erick yang tengah mempersiapkan sekitar 12 perusahaan BUMN masuk bursa. "Apapun setiap langkah membawa BUMN ke lantai bursa (IPO), bagi saya positif sekali, karena banyak dampaknya. Bukan hanya uang tapi juga keterbukaan," tutur dia.