Sabtu 06 Feb 2021 23:59 WIB

Masa Pandemi Dorong Digitalisasi Industri Logistik

Disrupsi industri logistik sendiri bisa dilihat berkurangnya loading cargo trailer

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ilustrasi angkutan logistik.
Foto:

Namun terlepas dari posisi perusahaan logistik saat ini, faktanya pola konsumsi masyarakat sudah mengalami perubahan dari offline menjadi online, sehingga hal ini harus diantisipasi oleh pelaku industri logistik karena tren masa depan akan mengacu pada stay at home economy atau pola berbelanja daring dimulai dari belanja bahan makanan, jasa pesan antar makanan, telekomunikasi dan lain-lain.

“Tapi, itu semua tak akan bisa terjadi kalau tidak ada logistik dan platform e-commerce. Tidak bisa kalau industri logistiknya terganggu. Karena kalau industri logistik terganggu atau belum siap, dampaknya muncul sejumlah masalah, yaitu pasokan material berkurang, fluktuasi harga karena suatu barang sulit didistribusikan, kekurangan stok, pengiriman yang lambat, maupun penghentian produksi atau distribusi,” ungkap pria yang menjabat sebagai Direktur PT Pos Logistik Indonesia tersebut.

Atau dengan kata lain, logistik punya peran penting dalam kondisi pandemi saat ini. Hal inilah, aku Zaroni, pentingnya para pelaku industri harus melakukan inovasi secepatnya. Karena sebenarnya demand barang tertentu yang ingin didistribusikan itu tetap ada, yang berubah ialah cara mengaksesnya saja.

"Betul, di pandemi ini kita memang harus berinovasi pada value, apakah melakukan program bundling atau melakukan pivot bisnis agar bisa survive, contohnya dengan membuat hand sanitizer. Tapi sebenarnya hikmah di masa pandemi ini, kita dipaksa untuk switch ke digital agar tim logistiknya bisa jalan. Jadi, kondisi ini, mau tidak mau, suka tidak suka, mendorong digitalisasi logistik," ucapnya.

Sementara Managing Director Cikarang Dry Port Benny Woenardi menambahkan proses digitalisasi harus dilakukan agar perusahaan bisa mengimbangi tren konsumsi masyarakat yang telah berubah. Cikarang Dry Port sendiri sudah berjalan ke arah sana dan menurutnya sudah berada di evolusi yang tepat. 

Perlu diketahui, Cikarang Dry Port adalah salah satu anak perusahaan Jababeka Group yang berada di Kota Jababeka Cikarang dengan tujuan memfasilitasi kebutuhan proses logistik ekspor impor para tenan industri.

 

"Saya kira, kami sudah dalam jalur yang tepat. My CDP, aplikasi layanan logistik telah kami rilis bagi pelanggan Cikarang Dry Port pada 2018 yang bisa diakses melalui ponsel pintar android dan telah memasuki tahap dua dengan menambahkan fitur pembayaran secara online," ucapnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement