Perkiraan terbaru IMF yang dirilis pekan lalu memproyeksi ekonomi global dapat tumbuh 5,5 persen pada tahun ini. Angka tersebut menggambarkan efek positif dari vaksinasi di beberapa negara, adaptasi terhadap tindakan pencegahan dan dukungan kebijakan yang berkelanjutan.
Tapi, Sayeh menekankan, 2021 baru berlangsung dua bulan dan ketidakpastian masih akan terjadi. "Terutama dengan melihat kita mengakhiri 2020 dengan kontraksi 3,5 persen, resesi terburuk sejak Great Depression," ujarnya.
Sayeh menyebutkan, keadaan beberapa bulan ke depan menjadi sangat penting. Sebagian besar di antaranya bergantung pada hasil dari perlombaan antara virus yang bermutasi dengan vaksin serta kemampuan negara memberikan dukungan berkelanjutan hingga herd immunity tercapai.
Sayeh menegaskan, prioritas utama adalah mengendalikan krisis kesehatan. "Komunitas internasional harus bertindak cepat untuk memastikan akses ke vaksin dan perawatan medis juga untuk ekonomi berpenghasilan rendah serta menengah," ucapnya.
IMF memperkirakan, vaksinasi yang lebih cepat akan meningkatkan pendapatan global secara kumulatif sebesar sembilan triliun dolar AS selama 2020-2025 dengan manfaat ke semua negara.