Senin 08 Feb 2021 11:24 WIB

Indef Proyeksikan Ekonomi Kuartal I 2021 Kontraksi 1 Persen

Konsumsi rumah tangga masih lambat dan bantuan pemerintah tak begitu membantu.

Rep: Adinda Pryanka / Red: Friska Yolandha
Pekerja menaiki bus transjakarta  saat jam pulang kerja di Halte Transjakarta Harmoni, Jakarta, Kamis (21/1). Institute for Development of Economic and Finance (Indef) memproyeksikan ekonomi Indonesia masih akan menghadapi situasi kontraksi yang dalam pada kuartal pertama. Perkiraan ini dengan melihat situasi pandemi Covid-19 yang masih dinamis dan perkembangan daya beli maupun inflasi yang terjadi.
Foto:

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pun dinilai tidak mampu menjadi pendorong ekonomi secara signifikan pada kuartal terakhir. Hal ini dilihat dari beberapa aspek, seperti bantuan sosial program sembako dan nonsembako yang tidak mendorong konsumsi makanan dan minuman tetap terjaga.

Tauhid menyebutkan, ketidaktepatan sasaran, mekanisme yang tidak efektif hingga nilai bantuan yang kecil menyebabkan kompleksitas masalah. "Dampaknya, program ini tidak bisa diharapkan lagi apabila tidak ada perubahan mendasar," tuturnya.

Capaian pertumbuhan ekonomi kuartal empat tahun lalu sebesar minus 2,19 persen menunjukkan masih panjangnya proses perbaikan ekonomi ke depan. Tauhid mengatakan, besaran tersebut masih belum sesuai dengan target.

Implikasinya menunjukkan akselerasi pertumbuhan ekonomi masih belum optimal. Khususnya dalam pengelolaan bauran kebijakan (mixed policy) terkait dengan mikroprudensial yang berkaitan dengan kebijakan PEN dalam pemberian insentif UMKM.

Tauhid juga menyoroti kontribusi sektor jasa keuangan dan asuransi terhadap capaian pembentukan PDB kuartal terakhir yang sangat kecil, yakni 4,57 persen. Sementara kontribusi yang paling tinggi berasal dari industri manufaktur, perdagangan, pertanian, konstruksi dan pertambangan.

 

Kondisi ini menunjukkan nilai tambah yang dibentuk dari sektor keuangan belum optimal. "Transmisi keuangan dari sektor jasa keuangan ke sektor riil masih belum efektif," ucap Tauhid.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement