Selasa 09 Feb 2021 14:37 WIB

Dirkeu Pertamina: Sektor Hilir Katrol Kondisi Keuangan

Pada 2020 Pertamina membukukan pendapatan sebesar 6,9 miliar dolar AS.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
PT Pertamina (Persero) pada 2020 membukukan pendapatan sebesar 6,9 miliar dolar AS.
Foto: Republika/Prayogi
PT Pertamina (Persero) pada 2020 membukukan pendapatan sebesar 6,9 miliar dolar AS.

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) pada 2020 membukukan pendapatan sebesar 6,9 miliar dolar AS. Pendapatan ini mendorong perusahaan mengantongi laba sebesar 1 miliar dolar AS.

Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini menjelaskan meski secara kinerja keseluruhan mengalami nilai positif namun jika dibandingkan 2019, pendapatan Pertamina pada 2020 mengalami penurunan. Tercatat pada 2019 total pendapatan pertamina sebesar 7,5 miliar dolar AS.

Baca Juga

"Dari kinerja operasional dan kinerja keuangan Alhamdulillah tadi disampaikan bisa membukukan laba di tengah situasi pandemi covid. Alhamdulillah kami dengan berbagai upaya bisa menekan kerugian bahkan bisa membukukan positif di akhir tahun 2020," ujar Emma di Komisi VII DPR RI, Selasa (9/2).

Emma menjelaskan capaian positif ini diperoleh perusahaan karena berbagai upaya yang dilakukan perusahaan seperti efisiensi dari sisi usaha. Disatu sisi, Emma menjelaskan di sisi hilir turut berkontribusi terhadap kondisi keuangan perusahaan di tahun lalu.

"Dari sisi hilir memang kita melakukan marketing strategi yang optimal sehingga membantu kontribusi laba di 2020," ujar Emma.

Penjualan BBM tercatat sebesar 80,3 juta kiloliter atau naik lima persen dibandingkan RKAP sebesar 76,7 juta kiloliter. Sedangkan untuk penjualan BBM bersubsidi turun dari 23,12 juta kiloliter yang dipatok RKAP menjadi 22,87 juta kiloliter.

"Kemudian dari sisi marketing terlihat peningkatan dari RKAP yang dicanangkan kurang lebih 5 persen ini yang juga mendukung kontribusi dari setoran revenue lebih besar dari posisi RKAP," ujar Emma.

Sedangkan untuk produksi kilang, kata Emma mengalami kenaikan dari RKAP yang ditetapkan sebesar 290 mmbl menjadi 312 mmbl atau naik 7 persen. Selain itu, kontribusi dari pembangkit dan renewable energi juga tumbuh 17 persen dari target penjualan sebesar 4.045 GwH naik menjadi 4.618 GwH.

Dari sisi Investasi, Emma mengatakan perusahaan memang selektif menggunakan pendanaan. Semula target investasi 2020 dipatok sebesar 6,4 miliar dolar AS. Namun karena adanya efisiensi dan seleksi prioritas realisasi investasi 2020 sebesar 4,7 miliar dolar AS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement