EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana Rp12 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 26,1 triliun.
Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima di Jakarta, Selasa (9/2), menyebutkan hasil lelang sukuk ini memenuhi target indikatif Rp12 triliun.
Jumlah dimenangkan untuk seri SPNS10082021 sebesar Rp1,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,1 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 10 Agustus 2021 ini mencapai Rp3,65 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 3,09 persen dan tertinggi 3,3 persen.
Jumlah dimenangkan untuk seri PBS027 sebesar Rp1,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,58554 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2023 ini mencapai Rp2,2 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 4,45 persen dan tertinggi 5,0 persen.
Untuk seri PBS017, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,40905 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2025 ini mencapai Rp2,47 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 5,34 persen dan tertinggi 5,65 persen.
Untuk seri PBS029, jumlah dimenangkan mencapai Rp4,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,55559 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp5,77 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 6,49 persen dan tertinggi 6,75 persen.
Untuk seri PBS004, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,61637 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037 ini mencapai Rp6,88 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,6 persen dan tertinggi 6,81 persen.
Untuk seri PBS028, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,02856 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 ini mencapai Rp5,1 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,0 persen dan tertinggi 7,2 persen.
Dengan hasil lelang ini, maka realisasi penerbitan sukuk hingga Januari-Februari 2021 telah mencapai Rp44 triliun.