Menurut laporan dari para importir, per tanggal 28 Januari 2021, stok daging yang ada di importir swasta dan BUMN masih tersedia sebanyak 6.998,69 ton, termasuk 477,45 ton jeroan. Oleh sebab itu, realisasi pemasukan harus diperhatikan oleh importir demi meningkatkan stok gudang, khususnya untuk menghadapi puasa dan lebaran 2021.
Selain itu, karena umumnya masyarakat Indonesia memilih daging sapi segar, maka untuk kebutuhan puasa dan lebaran importir diimbau agar dapat menyediakan potongan karkas impor dalam bentuk segar dingin (chilled) yang akan dijual ke pasar dalam bentuk daging sapi segar dengan harga yang lebih terjangkau.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Syamsul Ma'arif juga meminta para importir daging berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam penyediaan daging dan mencegah gejolak harga daging saat Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2021.
Importir yang sudah pernah mengimpor dan saat ini masih memiliki izin impor potongan karkas daging sapi segar dingin (chilled) juga diiimbau agar segera merealisasikan impornya untuk menyediakan daging sapi segar saat Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Selain itu, para importir juga diminta bekerjasama dengan pemerintah daerah agar dapat bersama-sama melakukan operasi pasar dalam rangka stabilisasi harga daging sapi/kerbau Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2021.
"Kami juga ingin meminta dukungan dan komitmen dari semua unsur untuk bersama-sama mengantisipasi ketersediaan dan mencegah terjadinya gejolak harga daging. Kami juga menerima masukan dan usulan konkret dari seluruh pihak dalam upaya menjaga keteesediaan daging," tuturnya.