Rabu 10 Feb 2021 18:55 WIB

Remaja Raup Rp30 Juta per Bulan Lewat Bisnis Dropship

Seorang gadis remaja berpenghasilan 30 juta per bulan lewat bisnis Dropship.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Keren! Gadis Remaja Ini Raup Rp30 Juta per Bulan Lewat Bisnis Dropship, Gimana Caranya? (Foto: Unsplash/Kira)
Keren! Gadis Remaja Ini Raup Rp30 Juta per Bulan Lewat Bisnis Dropship, Gimana Caranya? (Foto: Unsplash/Kira)

Belum lama ini Rico Huang mewawancarai seorang gadis remaja yang masih berkuliah tetapi sudah berpenghasilan 30 juta per bulan lewat bisnis Dropship. Bagaimana caranya ya?

Dalam video di kanal YouTube Rico Huang berjudul "Masih Sekolah Penghasilan 30jt / Bulan Dari Bisnis Dropship. Gimana Caranya?!", rupanya gadis remaja bernama Isabella ini mengikuti mentoringaja.com. Mentoring tersebut belajar soal Dropshipping selama 3 bulan oleh Rico Huang langsung dan timnya.

Baca Juga: Apa Itu Dropshipping?

Isabella mengungkap bahwa ia memulai bisnis Dropship ini usai Covid-19 melanda Indonesia. Isabella tertarik dengan ide bisnis Dropship karena bisnis tanpa modal.

Terlebih, Isabella sendiri ingin memiliki penghasilan. Saat ia membuka website tersebut, Isabella pun bergabung karena biaya pendaftaran tidak terlalu mahal hanya Rp99 ribu tetapi Isabella lebih tertarik dengan biaya yang lebih mahal yaitu Rp397 ribu tetapi mendapat bimbingan.

Saat bergabung, Isabella masih berusia 18 tahun. Ia mendapat penghasilan setelah ikut mentoring tersebut karena pasalnya, Isabella tidak memiliki background selling atau marketing sebelumnya.

Lebih lanjut, Isabella sendiri harus meluangkan waktu 2-4 jam untuk belajar dari materi yang diberikan mentoringaja.com.

Saat awal memulai di bulan pertama dan kedua, Isabella masih kurang memahami pola berjualannya. Hingga akhirnya di bulan ketiga, Isabella mulai memahami pola jualan online ini.

Pada bulan pertama dan kedua, Isabella berjualan casing ponsel, tetapi ia merasa bosan dan mengganti produk dengan berjualan hoodie. Saat baru launching, Isabella melihat banyaknya minat dari pelanggan akan hoodie yang ia jual. Karena itu, hingga hari ini ia masih berjualan hoodie meski ia juga masih berjualan casing ponsel tanpa mengubah target pasarnya.

Awalnya, Isabella menggunakan platform Instagram untuk berjualan dengan metode paid promote yaitu membayar akun dengan jumlah followers yang banyak untuk mempromosikan akun jualannya. Hingga akhirnya, Isabella pun menggunakan Facebook Ads untuk menggenjot penjualan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement