Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati (Wabup) Belu, Ose Luan mengatakan luas Desa Fatuketi 5.080 hektar (ha) dengan potensi lahan Food Estate 380 ha. Rencananya komoditi yang akan dikembangkan pada Musim Tanam I padi seluas 350 ha dan di Musim Tanam II adalah komoditas palawija seluas 200 hektare.
Selain pengembangan komoditas tanaman pangan, direncanakan juga pengembangan komoditas hortikultura seluas 25 hektare dan perkebunan sebanyak 50 hektare. "Mata pencarian masyarakat Belu utamanya pertanian. Belu memiliki musim kering lebih lama dari pada musim hujan sehingga kabupaten Belu harus membendung semua sungai disini sebagai sumber air untuk sawah petani," ucap Wabup.
Ose menyebutkan Kabupaten Belu saat ini memiliki bendungan Rotiklot. Guna pengembangan kawasan lumbung pangan baru maka perlu dibangun sistem irigasi sekunder dan tersier untuk mengairi lahan tersebut.
"Masyarakat belu menyampaikan terima kasih untuk bantuan benih padi dan bantuan handtraktor dan bantuan lainnya. Mari kita bangun Indonesia dan sukseskan pengembangan Food Estate ini," tutupnya.