EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan membukukan laba setelah pajak sebesar Rp 196,5 miliar. Adapun realisasi laba meningkat 23,04 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 159,7 miliar.
Aset Bank Kalsel juga tumbuh sebesar 6,43 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 14,85 triliun. Hal ini sejalan dengan peningkatan kredit dan pembiayaan sebesar 7,13 persen menjadi Rp 11,19 triliun, serta pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 9,57 persen menjadi Rp 12,02 triliun.
Kredit produktif yang meliputi kredit modal kerja dan kredit investasi menyumbang sekitar 46,22 persen terhadap total kredit Bank Kalsel. Adapun total kredit produktif sebesar Rp 5,17 triliun atau naik 3,82 persen dibandingkan pada 2019.
"Walau banyak dipengaruhi oleh keadaan ekonomi yang tidak menentu sebagai akibat dari pandemi Covid-19, kondisi kinerja keuangan Bank Kalsel pada 2020 tetap mampu bertumbuh positif dan memperoleh hasil yang cukup bagus," ujar Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin dalam keterangan resminya, Kamis (11/2).
Pada tahun ini, Bank Kalsel optimistis bisa tumbuh lebih baik lagi. Aset ditargetkan akan naik 8,41 persen, DPK tumbuh 9,71 persen, kredit sebesar 6,5 persen dan laba diproyeksikan tumbuh 9,43 persen.
Sementara Komisaris Utama Bank Kalsel Ary Bastari menambahkan target tersebut akan dicapai dengan tiga fokus strategi yang akan diusung yakini mengoptimalkan pendapatan untuk dapat mempertahankan rentabilitas dalam kondisi wajar, melakukan efisiensi biaya berdasarkan skala prioritas, dan menjaga kualitas kredit.
"Jika dilihat tantangan pada 2021 kali ini tentu tidak mudah bagi Bank Kalsel untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Apalagi tahun ini, sektor perekonomian masih dihadapkan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih mencekam. Tapi dengan konsistensi dan kerja sama antar lini untuk terus berbenah dan fokus dalam bekerja, kami meyakini target tersebut bisa diwujudkan bahkan melampauinya," ucapnya.