Sejak kuartal keempat di tahun 2020, mulai terjadi perbaikan ekonomi global secara gradual, ditopang oleh pertumbuhan di negara-negara berkembang di kawasan Asia. Pemulihan ekonomi dan perdagangan yang terjadi di tahun 2021 akan ditopang oleh ketersediaan vaksin dan normalisasi aktivitas ekonomi.
Selain itu, kebijakan yang akomodatif juga akan berperan penting; seperti suku bunga rendah, quantitative easing, dan stimulus fiskal yang masih akan berlanjut di tahun ini. Potensi unggulnya perekonomian negara-negara berkembang membuat arus dana mengalir ke Asia, termasuk juga Indonesia, yang menawarkan potensi kinerja menarik.
"Pergeseran sentimen ke negara berkembang juga akan didorong rendahnya porsi kepemilikan asing di negara berkembang," terang Freddy.
Meski demikian, Freddy mengingatkan, volatilitas masih akan tetap terjadi di 2021. Dinamika dan sentimen pasar, baik yang positif maupun negatif, akan selalu ada. Contohnya saja, setelah meroket tajam di bulan Desember 2020, di sepanjang bulan Januari lalu IHSG justru ditutup melemah hingga menyentuh level 5.862,35.
Namun pergerakan pasar dapat dilihat dari dua sisi, sebagai penghalang atau peluang. Investor harus melihat fundamental jangka menengah panjang, bukan hanya dinamika jangka pendek. Pasar saham domestik, setidaknya ada sejumlah katalis positif yang dapat memicu kenaikan IHSG.
Pertama, valuasi pasar saham Indonesia masih relatif murah dibandingkan kawasan lain seperti Filipina atau Thailand. Kedua, kepemilikan asing di pasar saham Indonesia masih berada di salah satu level yang terendah sejak 2013. Ketiga, pemulihan pertumbuhan ekonomi mendorong pertumbuhan earnings perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Walaupun sekarang saat yang baik untuk memanfaatkan peluang di tahun pemulihan, menurut Freddy, profil risiko investor dan horizon investasi menjadi kunci dalam menentukan pilihan kelas aset dalam investasi. Reksa dana saham cocok bagi investor dengan profil risiko agresif dengan horizon investasi jangka panjang.
"Prinsip kehati-hatian dalam menentukan pilihan produk investasi dan perusahaan manajer investasi yang akan mengelola dana sangat menentukan hasil yang akan dinikmati di masa depan kelak," tutup Freddy.