EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian BUMN meminta perbankan pelat merah dapat melakukan transformasi bisnis utama. Adapun langkah ini dilakukan untuk memperjelas model bisnis Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan mendorong segmen UMKM, korporasi, dan ritel.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk diarahkan ke bisnis korporasi atau wholesale. Lalu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memperkuat bisnis internasional dan luar negeri. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk diarahkan melayani pelaku UMKM. Terakhir PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk fokus pasar properti khususnya perumahan.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan, perseroan berupaya menjaga segmen bisnis korporasi sebagai motor utama pengembangan bisnis. Sepanjang 2020 penyaluran kredit korporasi sebesar 334 triliun atau tumbuh 44 persen dari total kredit secara bank only.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, perseroan akan melanjutkan berbagai inovasi produk baik pembiayaan maupun transaksi nasabah wholesale, sekaligus menggarap pertumbuhan bisnis ekosistem atau bisnis turunannya.
“Pada tahun ini kami memperkirakan kredit Bank Mandiri tumbuh single digit,” ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (18/2).
Sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyatakan perseroan akan fokus ekspansi bisnis pasar global pada tahun ini. Salah satu caranya dengan mengandalkan jaringan kantor cabang luar negeri.
Menurut Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom, lewat cara tersebut diharapkan perseroan bisa membantu pebisnis lokal, mulai dari segmen UMKM hingga korporasi termasuk BUMN untuk Go Global.
“Kehadiran BNI sebagai bank BUMN pada kancah internasional akan mengakselerasikan program BUMN Go Global,” ucapnya.
Tak hanya mengorbitkan pengusaha lokal, menurutnya, perseroan berupaya membiayai usaha-usaha kecil milik diaspora di luar negeri. Saat ini perseroan mencatat sebanyak 6,64 juta diaspora di 16 negara yang sudah terbantu oleh kehadiran BNI.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyatakan arahan pemerintah sudah sejalan rencana bisnis perseroan yang fokus pada segmen UMKM. Saat ini komposisi kredit UMKM dibandingkan total kredit meningkat dari 79 persen pada 2019 menjadi 82,12 persen pada kuartal IV 2020.