Erick menilai pembentukan holding pariwisata juga bagian dari upaya pemerintah memperbaiki iklim industri aviasi dan pariwisata sehingga diharapkan memberikan dampak optimal bagi perekonomian Indonesia.
Erick menambahkan, holding pariwisata juga bertujuan mengatasi persebaran lalu lintas domestik yang belum merata yang mana lalu lintas masih terpusat di wilayah tengah dan barat Indonesia. Dengan penataan oleh holding akan dibentuk beberapa internasional hub dengan pembagian fungsi sesuai letak geografis dan karakteristik wilayahnya.
"Holding akan melakukan penataan bandara dan rute penerbangan untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dengan tujuan pemerataan distribusi pertumbuhan ekonomi dan perbaikan kualitas pelayanan publik," ungkap Erick.
Erick menjelaskan 100 persen holding pariwisata dan pendukung dimiliki pemerintah. Dengan begitu, fleksibilitas restrukturisasi dan pengembangan model akan lebih mudah. Erick menjelaskan anggota holding pariwisata dan pendukung akan memiliki fokus masing-masing, seperti ITDC yang fokus pada manajemen destinasi, pengembangan destinasi wisata seperti Mandalika, termausk konten kreator.
"Kita harap ITDC jadi event bersama pemda supaya ada event berkelanjutan," lanjut Erick.
Erick menyampaikan holding pariwisata dan pendukung juga tetap akan melibatkan sektor swasta. Erick mengambil contoh kerja sama Sarinah dengan perusahaan terkemuka di bidang travel retail, Dufry.
"Kita ingin membantu produk kita go internasional dengan 10 produk unggulan yang sudah ditandatangani, Sarinah juga mendukung pembangunan industri UMKM dan lokal," kata Erick.