Selasa 23 Feb 2021 15:20 WIB

Kisah Nasabah UMKM BNI, Tetap Ekspor di Tengah Pandemi

Nasabah UMKM terbantu dengan dukungan proaktif BNI dalam pengelolaan keuangan

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
workshop Supriyadi, akrab dipanggil Supri pemilik PT Kharisma Rotan Mandiri di Glatak tetap bergerak dan bergairah di atas lahan 8.000 meter persegi.
Foto:

Begitu pun dengan Adi Dharma atau Adi, yang berusaha sedari kecil dengan CV RIBKA nya. Produk meubel dan furniture Adi diproduksi di Sentra Industri Mebel dan Kerajinan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Seluruhnya disukai dan 100 persen dijual ke Amerika Serikat, Taiwan, Jepang, serta China. Bedanya dengan Supri, produk-produk Adi ini berbasiskan kayu jati.

Suksesnya Adi dengan usahanya ini menjadi tempat bergantung 200 karyawannya untuk tetap bertahan hidup di tengah Pandemi. Lokasi produksi yang menempati area seluas 5.000 meter persegi itu tetap bergairah. Dan Adi tidak lupa dengan BNI yang telah menemaninya disaat sulit.

“Saya kaget BNI proaktif mendekati pelaku usaha dan menawatkan solusi dari kesulitan–kesulitan yang dihadapi,” ujar Adi yang kini aktif di Himpunan Industri Meubel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) dan pernah menjabat sebagai Ketua DPD HIMKI Soloraya.

Berkah yang tidak pernah berhenti disyukuri oleh Supri dan Adi adalah permintaan pasar yang terus melimpah. Terkadang mereka kewalahan memenuhi permintaan tersebut, sehingga harus menambah kapasitas produksi.

Kabar bahagia dari Adi dan Supri itu pun menjadi motivasi tersendiri bagi BNI,  seperti yang dipaparkan Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal. Menurut Iqbal, BNI memiliki dua strategi dalam meningkatkan penyaluran kredit kepada UKM, yaitu penyaluran langsung ke pelaku UKM  atau penyaluran secara tidak langsung melalui kerja sama strategis dengan lembaga keuangan bank dan non bank. "Langkah yang dilakukan perseroan diharapkan dapat terus  mengoptimalkan peluang ekspor produk UKM, sehingga ekspor Indonesia dapat kembali pulih dan tumbuh," katanya.

Menurut Iqbal, para pelaku UKM binaan perseroan akan memperoleh pembinaan, akses informasi, serta dukungan ekspor dan permodalan dari BNI, sehingga UKM  dapat lebih produktif dan terus berkembang. Pengembangan yang diharapkan tidak hanya meliputi skala usaha, melainkan juga memiliki nilai tambah dan berorientasi ekspor.

Disamping pembinaan dan pendampingan bagi UKM, BNI juga terus mendorong geliat UKM melalui dukungan digitalized loan process yang mampu memberdayakan UKM agar dapat naik kelas dan bernilai tambah. "Selaku BUMN, BNI berkomitmen penuh dalam mendukung program pemerintah khususnya sektor ekonomi, pemberdayaan UKM, digitalisasi dan ekspor ," tuturnya. 

BNI juga secara konsisten menjalankan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta mendukung program–program stimulus bagi nasabah yang terdampak Covid-19 untuk merestrukturisasi kredit yang telah diberikan, melakukan pendampingan, digitalisasi solusi perbankan, digitalisasi proses kredit, hingga inisiasi program-program terkait.

 

Penguatan dunia usaha menjadi salah satu syarat mutlak pemulihan perekonomian Indonesia pada tahun 2021 ini, seperti yang diharapkan pemerintahan Presiden RI Joko Widodo. Pemulihan para pengusaha yang berbasis ekspor menjadi salah satu lokomotif bersama dalam menstabilkan kembali perekonomian nasional. Atas dasar inilah, BNI berkomitmen terus mendukung sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan, agar terberdayakan hingga mampu menembus pasar global, meski di tengah pandemi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement