Pada pertengahan 2020, implementasi program ditingkatkan melalui inovasi pengolahan sampah sisa makanan dengan budi daya BSFmaggot, sekaligus memunculkan nilai ekonomi tambahan untuk dikembangkan dengan target peningkatan produksi yang lebih besar. Hal ini mengingat budi daya BSF mampu menghasilkan berbagai produk seperti kasgot (kompos padat), lindi (kompos cair) serta larva, yang bermanfaat untuk pakan ternak.
Hingga akhir 2020, pengembangan program melalui inovasi BSF di TPST Bessai Berinta berhasil membina dua kelompok binaan di Kelurahan Loktuan dan Api-api Bontang Utara, serta mampu mengolah 974.538 kilogram (kg) sampah sisa makanan dan menyalurkan 16,69 kg larva maggot untuk kelompok binaan tersebut.
"Program ini akan terus dikembangkan serta direplikasi, untuk meningkatkan nilai ekonomi dengan berbagai inovasi produk turunan," kata dia.
Seiring dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2021, Anggono juga menekankan Pupuk Kaltim akan terus menyikapi berbagai persoalan sampah sekaligus mengupayakan solusi berkesinambungan untuk menekan jumlah penumpukan yang terjadi. Apalagi, pemerintah secara nasional menargetkan adanya penurunan sampah hingga 30 persen pada 2025, maka perlu mengubah pola pikir terhadap pengelolaan sampah, karena peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam mendukung hal tersebut.