Presiden juga, kata Mentan SYL, telah menyampaikan bahwa kunci dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu dengan meningkatkan ekspor dan investasi. Kementan melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (GRATIEKS), berkomitmen untuk mendorong peluang ekspor lebih besar bagi para pelaku usaha peternakan dan kesehatan hewan. Baik skala besar, menengah bahkan mikro, serta para peternak yang siap ekspor untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
"Saya harap dengan adanya ekspor-ekspor ini menjadi pemantik buat pelaku usaha lainnya untuk ikut mensukseskan GRATIEKS," tambah SYL.
Berbagai komoditas peternakan Indonesia saat ini diketahui telah mampu menembus pasar dunia. Misalnya, daging ayam olahan, sarang burung walet, pakan ternak, obat hewan, produk susu olahan, ternak babi, kambing dan domba hidup sampai ke produk larva kering.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor komoditas peternakan periode bulan Januari - Desember tahun 2020 tercatat mencapai 325.442 ton dengan nilai 964.653.078 dolar AS atau setara Rp 13,5 triliun.
Catatan tersebut menunjukkan bahwa volume ekspor meningkat sebesar 14,45 persen dan nilai ekspor meningkat sebesar 38,89 persen. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 (YoY), dimana volume mencapai 284.349 ton dengan nilai setara Rp 10,4 triliun.
"Dengan adanya Program GRATIEKS kami targetkan pertumbuhan nilai ekspor peternakan tiga kali lipat pada tahun 2024," tutur SYL