Jumat 26 Feb 2021 13:07 WIB

Kementan Ingin Benahi Sistem Pascapanen

Permasalahan di Kementan tak hanya sebatas di produksi tapi pada tahap pascapanen

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi panen padi. -- Pengembangan sistem pangan terutama penanganan pascapanen dan pemasaran hasil pertanian menjadi sangat krusial dalam menjamin dan mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Foto:

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, mangatakan, pemerintah telah membentuk Pokok Kerja Ahli Ketahanan Pangan untuk bisa membantu meningkatkan peran dan fungsi Badan Ketahanan Pangan dalam penanganan pascapanen dan pemasaran hasil pertanian.

“Pokja ini anggotanya terdiri dari kawan-kawan di perguruan tinggi seluruh Indonesia dan sebagian besar dari mereka adalah dekan fakultas pertanian, ada juga peneliti, pengamat dan ahli pertanian yang mewakili seluruh Provinsi di Indonesia," jelasnya.

Pada Rabu (24/2), pertemuan Pokja perdana telah dilakukan dan akan difokuskan pada persoalan pascapanen, pemasaran, distribusi pangan, jaminan keamanan hingga mutu pangan segar.

“Optimalisasi penanganan pascapanen dan pemasaran hasil pertanian memiliki potensi untuk dapat mengurangi food loss dan food waste, menekan disparitas harga antar wilayah, membuka kesempatan berusaha serta meningkatkan nilai tambah produk pertanian," ujarnya.

Sebagai informasi, Pokja Ahli Ketahanan Pangan diketuai oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan. Sementara itu, ada 28 anggota dari latar belakang belakang beragam, mulai dari perguruan tinggi, praktisi, organisasi profesi, pemerintah dan juga unsur organisasi kemasyarakatan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement