EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, berharap program vaksinasi pertama yang dilakukan di Grab Vaccine Center, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), untuk pelaku parekraf dapat mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Vaksinasi tersebut dilakukan lewat kerja sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Kementerian Kesehatan, menggandeng Grab dan Good Doctor sebagai mitra sektor swasta pertama yang melaksanakan program vaksinasi dengan layanan drive thru dan walk in.
Pelaku parekraf di Bali menjadi prioritas penerima vaksin karena Provinsi Bali merupakan salah satu tulang punggung pariwisata Indonesia yang merasakan dampak signifikan akibat pandemi. Di tahun 2020 kuartal ke IV, pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi hinggu minus 12 persen.
“Saya senang sekali, harapan yang sempat kami sampaikan sebelumnya sudah langsung bisa diwujudkan dan direalisasikan yakni untuk memprioritaskan vaksinasi bagi para pekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Bali oleh Menteri Kesehatan. Dan ini awal dari upaya penyelesaian pandemi Covid-19. Untuk itu, kita harus optimistis karena kita sudah melihat titik terangnya,” ujarnya.
Peluncuran vaksinasi pertama bagi pelaku parekraf ini diresmikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan disaksikan langsung oleh Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani, Gubernur Provinsi Bali I Wayan Koster, Wakil Gubernur Provinsi Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Presiden Grab Indonesia, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi, serta Managing Director Good Doctor Technology Indonesia Danu Wicaksana.
“Kita ingin tiga ribu pelaku pekerja parekraf yang hadir untuk mendapat vaksin hari ini di Grab Vaccine Center, bisa memulai suatu langkah yang kolosal dalam pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga.
Sandiaga juga berpesan agar pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin, meskipun nantinya sudah divaksin. Selain itu, metode 3T yaitu testing, tracing, dan treatment juga harus dilakukan untuk menekan angka penularan Covid-19.
Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan pada tahap kedua vaksinasi ini diperuntukkan bagi masyarakat yang memang pekerjaannya mengharuskan mereka bertemu banyak orang, termasuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Vaksinasi tahap kedua ini ditargetkan selesai pada Juni 2021.
“Saya berharap gerakan vaksinasi ini bisa terbangun dengan adanya kemitraan yang baik seperti yang kita lakukan saat ini. Makin banyak mitra yang berpartisipasi, makin banyak komponen bangsa yang terlibat, makin besar kemungkinannya kita bisa mencapai herd immunity untuk melindungi teman-teman kita di seluruh Indonesia,” kata Budi.