Perlu diektahui, pisang merupakan buah-buahan penyumbang devisa terbesar kedua bagi Indonesia setelah nanas dengan nilai 14,6 juta dolar AS (data BPS 2018) atau sekitar Rp 204 miliar. Pada masa pandemi juga masih tetap bertahan dengan 11,15 juta dolar AS atau Rp 163 miliar, volumenya 22 ribu ton.
Produktivitas hasil pertanian yang baik di Lampung ini tidak lepas dari keuletan masyarakat yang menggarap lahan perhutanan sosial dengan optimal. Menkop berharap, petani yang mendapat sertifikat tanah perhutanan sosial dapat memanfaatkan tanahnya secara baik dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengatakan, selama ini tanah perhutanan sosial yang dibagikan ke masyarakat kerap tidak dimanfaatkan bahkan digadaikan. Maka dirinya mendukung program Kemenkop yang mendorong petani bergabung dalam koperasi, sehingga pengelolaan tanah ke pertanian dapat maksimal.