Sementara Apsara Herman, National Marketing Director Saint Gobain Indonesia menyatakan Multi Comfort Student Contest (MCSC) merupakan bentuk Saint-Gobain memfasilitasi anak muda Indonesia untuk berinovasi.
“Peran para pemuda menjadi salah satu harapan besar bagi Saint-Gobain untuk mendorong sustainable construction, pembangunan yang berwawasan lingkungan, sejalan dengan produk-produk kami yang diciptakan sebagai material ramah lingkungan," ujar Apsara.
Sementara Sibarani Sofian ST, M.Arch, arsitek pendiri Urban+ yang juga dikenal sebagai pemenang Kontes Desain Ibu Kota Negara (IKN) “Negara Rimba Nusa” memiliki pandangan sendiri terhadap konsep Urban Planning dan Sustainability Construction.
“Perencanaan kota berkelanjutan berarti adanya keseimbangan antara elemen lingkungan, sosial, dan ekonomi yang sesuai dengan kebijakan nasional yaitu mendukung kesejahteraan masyarakat,” ujar Sibarani.
Dalam forum ini, cerita lain datang dari juri MCSC, Moehamad Deni Desvianto, ST yang juga ketua IAI Jakarta tentang alotnya penjurian yang dilakukan. “Tidak mudah bagi juri
menentukan pemenang MCSC. Karya peserta dengan ide kreatif khas orang muda yang out of the box sekaligus memenuhi tujuan sustainable construction adalah pilihan kami” jelas Deni.
MCSC telah menjadi sebuah wadah yang bermanfaat dalam mengasah keterampilan untuk mahasiswa jurusan arsitektur dan desain interior. Hal ini terbukti dari kisah pemenang tahun ini, yaitu Selvia dan teman-temannya dari ITB yang mengusung Re(bond)ir.
Penghargaan yang diterima oleh pemenang membuktikan usaha mereka yang pantang menyerah dalam berkarya. Tak hanya itu, Selvia juga mengungkapkan Re(bond)ir turut mendukung efisiensi energi dengan upaya mengurangi emisi karbon sehingga konsep sustainable lifestyle dapat terwujud di kawasan tersebut.