Dia menuturkan, hal tersebut menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol. "Mengingat Jasa Marga memiliki pangsa pasar pengguna jalan tol terbesar di Indonesia," tutur Dwimawan.
Saat ini, Kementerian PUPR sudah mengumumkan pemenang lelang yang akan menjadi pemrakarsa teknologi transaksi tol nirsentuh. Perusahaan tersebut merupakan Roatex Zrt dari Hungaria.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menuturkan, transformasi sistem transaksi yang dilaksanakan sejak 2017, saat ini telah memasuki generasi keempat. Hal tersebut dilakukan dengan diimplementasikannya pembayaran nirsentuh.
Danang mengatakan, implementasi 50 persen transaksi tol nirsentuh ditargetkan pada 2022. "Diharapkan sistem akan 100 persen diimplementasikan di seluruh jaringan jalan tol di Indonesia pada 2023," ungkap Danang dalam konferensi video beberapa waktu lalu.
Penerapan transaksi nirsentuh tak begitu saja dilakukan. Anggota BPJT Unsur Akademisi Eka P Anas menuturkan sebelum diimplementasikan terdapat 41 ruas jalan tol yang akan melakukan uji coba terlebih dahulu.
Eka mengatakan, 41 ruas tol tersebut tersebar di Sumatra, Jawa, dan Bali. Tidak menutup kemungkinan, ruas tol yang akan diuji coba akan bertambah.
"Sebanyak 41 (ruas tol) itu bisa lebih nantinya. Ini akan bertambah dengan sendirinya. Prinsipnya, ruas-ruas tol yang dominan atau meliputi 80 persen lebih dari trafik," ungkap Eka.
Agar implementasi transaksi tol nirsentuh aman, penerapannya akan bekerja sama dengan BI untuk sistem pembayarannya. Kerja sama juga dilakukan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait teknologi pembacaan saat proses transaksi.