Ekhel mencontohkan Mad Bagel sebagai salah satu contoh pegiat usaha lokal yang berinovasi memanfaatkan platform digital Tokopedia untuk menjual berbagai pilihan roti bagel lewat kampanye Tokopedia Nyam.
"Setelah mengikuti kampanye tersebut sejak Juli 2020, kini penjualan Mad Bagel meningkat sangat signifikan bahkan mencapai 270 persen atau sebesar hampir 4 kali lipat," sambung Ekhel.
Selain Mad Bagel, Ekhel mencontohkan Dimsum 49 yang juga gencar mengikuti kampanye Tokopedia Nyam selama pandemi. Ekhel menyebut penjualan Dimsum 49 meningkat hingga 90 persen atau sebesar hampir dua kali lipat. Bahkan bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi 200 karyawan dan menambah penghasilan bagi sekitar 3 ribu reseller yang mayoritas adalah ibu rumah tangga dan karyawan terdampak pandemi.
"Sekali lagi, kami ingin menekankan Tokopedia hanya menerima penjual asal Indonesia dan memfasilitasi transaksi dari Indonesia untuk Indonesia. Artinya, 100 persen penjual di Tokopedia berdomisili di Indonesia," ucap Ekhel.
Tokopedia, dia katakan berharap, seluruh pihak lebih gencar berkolaborasi dalam membantu pegiat usaha di Indonesia, khususnya UMKM, bangkit dan terus berkontribusi memulihkan ekonomi. Mengingat peran signifikan UMKM terhadap PDB Indonesia, yakni sebesar lebih dari 60 persen.
"Sudah waktunya kita menjunjung lebih tinggi rasa bangga buatan Indonesia, perlahan diubah menjadi sebuah kebiasaan yang dapat mendorong para UMKM bisa meraja di negeri sendiri. Demi membawa perekonomian negeri yang lebih mandiri," kata Ekhel menambahkan.