Selasa 09 Mar 2021 10:56 WIB

Harga Emas Antam Jatuh ke Titik Terendah dalam 6 Bulan

Pada Selasa, harga emas di pasar dalam negeri dijual di level Rp 915 ribu per gram

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolandha
Pada Selasa (9/3) ini, harga emas di pasar dalam negeri dijual di level Rp 915 ribu per gram
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Pada Selasa (9/3) ini, harga emas di pasar dalam negeri dijual di level Rp 915 ribu per gram

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Harga emas produksi Antam kembali terjun ke titik terendah dalam enam bulan terakhir. Padahal harga emas di pasar dalam negeri sempat menanjak dalam 4 hari terakhir. 

Pada Selasa (9/3) ini, harga emas di pasar dalam negeri dijual di level Rp 915 ribu per gram, turun Rp 9.000 dibanding perdagangan Senin (8/3). Sementara harga perak juga turun Rp 100, ke angka Rp 12.500 per gram. 

Secara umum, pergerakan harga emas Antam masih melanjutkan tren penurunan. Rekor harga emas Antam tertinggi tercapai pada 7 Agustus 2020 dengan Rp 1,065 juta per gram. Sementara harga emas di pasar dalam negeri dalam dua pekan belakangan sudah setara dengan harga pada Juni-Juli 2020 lalu. 

Anjloknya harga emas Antam hari ini sejalan dengan kondisi pasar dunia. Dikutip Reuters, harga emas dunia merosot lantaran kurs dolar AS menguat dan imbal hasil treasury AS juga mencapai nilai tertinggi dalam setahun terakhir. 

Spot emas diperdagangkan di level 1.681,41 dolar AS per troi ons, sedangkan emas berjangka di level 1.676,10 dolar AS per troi ons. 

Harga mas di pasar dunia saat ini juga masih jauh di bawah angka psikologis 1.900 dolar AS per troi ons untuk membawa kembali harga emas domestik ke kisaran Rp 1 juta per gram. Harga emas di Indonesia memang banyak dipengaruhi pergerakan harga emas dunia, yang juga mudah terpengaruh sentimen ekonomi. 

Baca juga : Sogok Peserta KLB Demokrat Dinilai Cara tak Bermoral

Harga emas sendiri telah melonjak 23 persen hanya dalam tahun 2020 saja, sebagai akibat ramainya minat investor menjadikan emas sebagai aset lindung nilai. Namun tahun 2021 ini, kondisinya bisa berbeda. Peningkatan yang terjadi tahun lalu tidak bisa dijadikan patokan mentah untuk tahun ini. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement