"Dengan adanya efisiensi tersebut tentunya akan merangsang pertumbuhan dan perkembangan sektor kelautan dan perikanan dengan tumbuhnya usaha-usaha baru dan bertambahnya jenis komoditi perikanan yang dapat diekspor ke Singapura," ucap Rina.
Rina memastikan, KKP di bawah komando Menteri Trenggono mendukung penuh para pelaku usaha dengan penjaminan mutu dan keamanan hasil perikanan serta penjaminan kesehatan ikan melalui sertifikasi Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan Cara karantina Ikan yang Baik (CKIB).
Bahkan, percepatan dan peningkatan kualitas pelayanan, baik untuk penerbitan Health Certificate, HACCP dan CKIB akan terus diupayakan seperti layanan 24 jam non stop serta menerapkan program jemput bola.
Ekspor 10 ton produk UMKM ke Australia
Masih dari Manado, sebanyak 10 ton tuna frozen tuna atau tuna beku diekspor ke Australia. Ekspor tersebut terasa istimewa karena baru dilakukan oleh pelaku usaha mikro, kecil menengah (UMKM), yakni CV Kenjaya Perkasa.
Australia termasuk salah satu tujuan ekspor terbesar produk perikanan Sulawesi Utara dan menempati peringkat keempat negara tujuan ekspor terbesar pada tahun 2020 dengan volume ekspor mencapai 1.363.181,51 kg dengan nilai 7,7 juta dolar AS.
"Melihat besarnya potensi sumberdaya ikan di Sulawesi Utara dan besarnya volume ekspor produk perikanan ke Australia maka ini menjadi peluang besar untuk terus meningkatkan volume ekspor produk perikanan ke Australia," sambung Rina.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sebelumnya mengatakan, perlu adanya peningkatan kualitas produksi dan jaminan ketelusuran perikanan guna menarik kepercayaan pasar dunia. Selain itu, Trenggono mengajak masyarakat perikanan untuk bersama-sama menjaga keberlanjutan ekosistem laut agar usaha juga berjalan secara kesinambungan.