Wapres mengimbau agar acara webinar nasional ini dapat membahas aspek-aspek strategis dalam pengembangan ekosistem syariah di Indonesia agar ke depan Indonesia dapat mewujudkan cita-citanya sebagai pusat ekonomi syariah dunia.
Wapres juga berpesan agar forum ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh peserta dan pemateri sehingga dapat diperoleh rumusan kebijakan dan langkah-langkah yang perlu diambil ke depannya.
“Kita harapkan branding ekonomi syariah dapat terus kita gaungkan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Webinar Nasional Yulia Adriany, menyampaikan arah pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia saat ini sudah semakin baik. Hal tersebut ditunjukan salah satunya dengan penggabungan tiga bank syariah Himbara menjadi Bank Syariah Indonesia.
Namun, ia memandang bahwa selain penguatan ekosistem, branding syariah juga diperlukan untuk memberi literasi dan kepercayaan kepada masyarakat dalam bertransaksi syariah. Sebab, dengan kepercayaan yang baik, pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah pun akan ikut baik.
“Meningkatkan confidence (kepercayaan) dengan branding. Pertumbuhan dapat lebih cepat dan luas, serta membuka peluang investasi dari dalam dan luar negeri. Untuk itu, kami memandang perlu untuk membuat diskusi ini sebagai sarana literasi, edukasi ekonomi syariah sebagai salah satu pilar ekonomi,” ungkap Yulia.
Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan Universitas Padjajaran Ida Nurlinda mengungkapkan, Universitas Padjajaran menyambut baik pembahasan mengenai branding ekonomi syariah Indonesia menuju pusat ekonomi syariah dunia. Ia pun menyatakan komitmen Universitas Padjajaran untuk memajukan pengembangan ekosistem syariah di Indonesia.
“Karena itu, Universitas Padjajaran akan berperan di manajemen capital yang handal dan mampu untuk menjawab tantangan untuk bertransformasi ke keuangan syariah yang lebih baik," katanya.