Meskipun begitu, Irfan menuturkan, saat ini Garuda Indonesia belum menentukan adanya penambahan rute baru untuk memaksimalkan pariwisata jika nanti holding sudah terbentuk. "Saat ini fokus ke rute-rute yang ada dulu," ujar Irfan.
Selain AP II dan Garuda Indonesia, BUMN yang menandatangani MoU tersebut yakni PT Angkasa Pura I (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero), PT Hotel Indonesia Indonesia Natour (Persero), dan PT Sarinah (Persero).
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, dengan adanya penandatanganan tersebut, ketujuh BUMN itu akan lebih intensif menindaklanjutinya dengan quick win program terkait promosi bersama, cross selling, bundling strategy, dan pembuatan produk-produk terkait pariwisata sesuai new normal. Selain itu, BUMN tersebut juga akan mengkaji kemungkinan pemanfaatan sumber daya perusahaan termasuk anak perusahaan atau perusahaan terafiliasi untuk mendukung berjalannya program strategis ini.