Administrasi Joe Biden mengubah lisensi penjualan kepada Huawei yang kembali membatasi ekspor perusahaan Amerika Serikat (AS) ke raksasa telekomunikasi asal Negeri Tirai Bambu itu.
Mengutip Reuters, Jumat (12/3/2021), dua sumber menyebut perubahan itu berisiko mengganggu kontrak dengan Huawei di bawah lisensi sebelumnya.
"Revisi lisensi itu kembali membatasi pasokan barang yang terkait dengan perangkat 5G," ujar sumber.
Baca Juga: Soal Polemik Hilangnya Kata 'Agama' di Kurikulum, Warganet Desak Pencopotan Nadiem
Tindakan itu mengindikasikan langkah pemerintahan Biden dalam memperkuat pembatasan ekspor kepada Huawei; dengan alasan mengancam keamanan nasional.
Juru Bicara Departemen Perdagangan AS menolak berkomentar dan mengatakan, "Informasi perizinan tunduk pada kerahasiaan." Sementara Juru Bicara Huawei menolak menanggapi.
Departemen Perdagangan memberikan lisensi ekspor awal setelah Huawei masuk ke dalam Daftar Hitam Perdagangan pada 2019. Revisi lisensi baru pada pekan ini memperketat kebijakan di pemerintahan Trump yang mulai melemah.
"Namun, pembatasan baru pada lisensi merugikan sejumlah pemasok, sebab beberapa pemain lain telah mengantongi lisensi di bawah kebijakan lama yang kurang ketat," menurut salah satu sumber.