EKBIS.CO, BERLIN -- Perusahaan Jerman diperkirakan menghabiskan 50 miliar euro atau setara 60 miliar dolar AS lebih sedikit untuk melakukan perjalanan bisnis pada 2020. Hal itu dikarenakan pandemi Covid-19.
"Kami memperkirakan, mereka menghabiskan satu digit miliaran menengah hingga tinggi bagi perjalanan bisnis tahun lalu," ujar Kepala Asosiasi Manajemen Perjalanan Jerman VDR Hans Ingo Biehl seperti dilansir Bloomberg, Ahad (14/3). Itu akan menandai penurunan sebanyak 90 persen dari 2019.
Dirinya pun memperkirakan, pengeluaran perjalanan bisnis akan tetap jauh di bawah level prapandemi pada 2021. Surat kabar Welt am Sontag melaporkan, berdasarkan survei sendiri, perusahaan besar seperti Bayer AG dan BASF SE, melihat penghematan senilai ratusan juta euro.
Kemudian, banyak yang berharap agar tidak kembali ke tingkat perjalanan sebelumnya. Dengan begitu ke jumlah normal.
Jerman kini memiliki lebih dari 1.200 kata baru yang telah diciptakan karena pandemi virus Covid-19. Berbagai kata tersebut menggambarkan realitas hidup di tengah pandemi.
Leibniz Institute for the German Language, sebuah organisasi yang mendokumentasikan bahasa Jerman yang selalu berubah, telah menyusun daftar panjang dari semua kata baru yang memasuki leksikon bahasa Jerman sejak munculnya pandemi Covid-19. Bahasa Jerman diketahui memiliki contoh kata majemuk yang inventif, yaitu kata-kata yang terdiri dari dua atau lebih kosakata.
Kata-kata baru tersebut seperti Alltagsmaske (everyday mask), Spuckschutzschirm (spit protection umbrella), Schnutenpulli (snout sweater), dan Gesichtskondom (facial condom). Banyak aspek kehidupan dalam pandemi Covid-19 tercakup pada kota kata baru ini.