EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data perdagangan internasional untuk periode Februari 2021. Ekonom Mirae Asset Sekuritas Indonesia Anthony Kevin memproyeksi neraca dagang akan mengalami surplus.
"Kami memproyeksikan ekspor tumbuh sebesar 6,75 persen (yoy), sementara impor kami proyeksikan naik 11,5 persen (yoy). Alhasil, kami memproyeksikan neraca dagang mencetak surplus senilai 2,1 miliar dolar AS," kata Anthony dalam risetnya, Senin (15/3).
Menurut Anthony, ekspor untuk tetap tumbuh positif secara tahunan seiring dengan pemulihan ekonomi dunia yang terus berlanjut. Pada bulan Februari, manufacturing PMI dari seluruh mitra ekspor utama Indonesia membukukan ekspansi.
Dari sisi harga komoditas, lanjut Anthony, kenaikan harga CPO yang pesat pada bulan Februari seharusnya akan meningkatkan nilai ekspor ke China dan India. Kedua negara tersebut merupakan pembeli utama minyak kelapa sawit dari Indonesia.
Sementara dari perspektif impor, aktivitas manufaktur Indonesia membukukan ekspansi selama 4 bulan beruntun pada bulan Februari. Anthony pun memproyeksikan impor bahan baku akan membukukan pertumbuhan positif secara tahunan.
Impor bahan baku sendiri berkontribusi sebesar 73 persen dari total impor Indonesia. Anthony melihat, jika benar impor tumbuh positif pada bulan Februari, maka akan menandai ekspansi pertama dalam 20 bulan.