Selasa 16 Mar 2021 17:47 WIB

Rupiah Terkoreksi Tertekan Imbal Hasil Surat Utang AS

Publikasi trade balance masih belum bisa meredam volatilitas pasar.

Red: Friska Yolandha
Karyawan menghitung uang dolar Amerika Serikat (AS) di tempat penukaran valuta asing, Jakarta, Rabu (6/1). Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (16/3) sore terkoreksi tertekan imbal hasil surat utang atau obligasi Amerika Serikat (AS).
Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA
Karyawan menghitung uang dolar Amerika Serikat (AS) di tempat penukaran valuta asing, Jakarta, Rabu (6/1). Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (16/3) sore terkoreksi tertekan imbal hasil surat utang atau obligasi Amerika Serikat (AS).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (16/3) sore terkoreksi, tertekan imbal hasil surat utang atau obligasi Amerika Serikat (AS). Rupiah ditutup melemah tujuh poin atau 0,05 persen ke posisi Rp 14.410 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.403.

"Memang publikasi trade balance masih belum bisa meredam volatilitas pasar. Tekanan masih tinggi, terkait sangat erat dengan pergerakan yield US treasury 10 year," kata Analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) sebesar 2,01 miliar dolar AS pada Februari 2021. Nilai ekspor tumbuh 8,56 persen (yoy), sementara nilai impor tumbuh 11,86 persen (yoy) pada Februari 2021.

Imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun sendiri saat ini masih tercatat di level yang cukup tinggi di kisaran 1,6 persen. Rully menuturkan pelaku pasar juga tengah menanti hasil rapat bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), setelah Presiden AS Joe Biden mengesahkan paket stimulus senilai 1,9 triliun dolar AS."Pasar menunggu sinyal dari The Fed besok," ujar Rully Arya.

Dalam jangka menengah panjang Rully memperkirakan rupiah akan bisa kembali ke kisaran Rp 14.200 per dolar AS hingga Rp 14.300 per dolar AS karena likuiditas global masih cukup tinggi.

Rupiah pada pagi hari dibuka stagnan di posisi Rp 14.403 Rp 14.395 per dolar AS hingga Rp 14.423 per dolar AS. Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan rupiah melemah Rp 14.424 per dolar AS, dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp 14.418 per dolar AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement