Teknologi komputasi awan (cloud computing) jadi salah satu mesin pendorong bagi ekosistem 4.0 dalam menggerakkan ekonomi nasional yang pertumbuhannya terkendala pandemi COVID-19.
Padahal, ekonomi digital berkontribusi besar terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB). President Public Affairs and Communications Huawei Indonesia, Ken Qi menyebut, ekonomi digital global menyumbang 41,5% terhadap PDB pada 2019.
Di negara maju, angkanya mencapai 51,3%; sedangkan di negara berkembang, angkanya baru 21,6%. "Huawei mendukung optimalisasi penggunaan teknologi fundamental transformasi digital di Indonesia, seperti cloud, big data analytic, artificial intelligence, pembelajaran mesin, dan IoT," ujar Ken, dikutip Rabu (17/3/2021).
Baca Juga: Sidang Kanada VS Putri Miliarder China Masih Jalan, Kanada Ajukan Ini ke Pengadilan
Baca Juga: Haduh, Gegara Sanksi Amerika ke China, Pasokan Chip Produsen HP Ini Jadi Terbatas
Untuk itu, Huawei mengglar ICT Academy di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Perusahaan itu menargetkan mengembangkan 100 ribu Sumber Daya Digital (SDM) di Indonesia dalam waktu 5 tahun.
Ken berkata, "Kami secara aktif membangun kerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, ratusan perguruan tinggi, pelaku industri, komunitas, dan media untuk melakukan alih pengetahuan dan teknologi."
Selain itu, yang terpenting adalah regulasi, keamanan dan talenta digital, serta dukungan infrastruktur dan pembangunan ekosistem--menurut Dirjen SDPPI Kemenkominfo, Ismail.
"Kami akan sangat menyambut baik jika Huawei dapat membangun infrastruktur, lab di ITS atau membuka akses bagi talenta kami untuk teknologi termutakhir," imbuh Ismail.