EKBIS.CO, JAKARTA -- Pertamina mengalihkan suplai elpiji tiga kilogram (kg) dari Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Sangata menjadi SPPBE di Samarinda. Hal ini dilakukan sejak (17/3) lalu, guna memenuhi kebutuhan elpiji di wilayah Tanjung Selor yang didistribusikan oleh empat agen elpiji dan 120 pangkalan. Total ada sekitar 14 ribu tabung elpiji 3 kg yang dialihkan suplainya.
Pengalihan suplai tersebut dilakukan sebab kondisi jalanan rusak yang tidak bisa dilalui oleh truk agen sehingga melihat dari sisi aspek safety, Pertamina memutuskan untuk menggunakan suplai alternatif.
Susanto August Satria, Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR VI menjelaskan dengan adanya pengalihan ini waktu tempuh dan jarak menjadi lebih lama dibandingkan dari titik suplai regular. Perjalanan memakan waktu sekitar 1-2 hari sedangkan dari Sangatta saat normal sekitar 15-18 jam saja.
Pada (19/3) suplai sudah berlangsung secara normal dengan dibantu suplai dari SPBBE Samarinda selain dari Sangatta. “Per 19 Maret, agen di Tanjung Selor sudah mendistribusikan ke 120 Pangkalan secara normal kembali. Masyarakat dapat membeli elpiji 3 kg seperti sedia kala. Kami harap pula warga untuk tidak panic buying, keterlambatan ini disebabkan faktor cuaca dan jalanan rusak di Sangkulirang yang mengakibatkan truk agen terhambat ke SPPBE Sangatta,” ungkap Satria.
Waktu operasional SPPBE di Samarinda dan Sangatta juga ditambah dengan tetap melalukan operasional di hari Minggu untuk mengoptimalkan suplai ke Tanjung Selor.
Selain itu Satria juga menambahkan bahwa Pertamina memiliki varian elpiji yang kualitasnya sangat terjamin, harga terjangkau dan warna yang sangat cantik yaitu elpiji Bright Gas.
“Elpiji Bright Gas memiliki tiga varian yaitu 5.5 kg, 12 kg, dan bright gas can 220 gram. Kami tidak berhenti mengimbau kepada masyarakat mampu untuk menggunakan produk Bright Gas ini, tidak menggunakan Elpiji subsidi 3 kg,” tutur Satria.