Menurutnya, untuk memproduki Urea dan Amonia, Pupuk Kaltim bisa melakukan sendiri. Namun untuk Methanol kemungkinan akan mengajak mitra.
Adapun sumber dana untuk memenuhi kebutuhan investas, Rahmad mengatakan Pupuk Kaltim memiliki pendanaan yang kuat karena arus kas yang cukup sehat. "Utang hampil boleh dibilang tidak ada, hanya ada obligasi itu sekitar Rp 1 triliun itu pun dari kapital kita bisa terseleaikan dengan baik," kata dia.
Namun, kata Rahmad, perusahaan sudah memiliki sejumlah opsi untuk membantu pendaan investasi selain dari dana internal. Seperti misalnya untuk pinjaman perbankan hingga lewat pasar modal dengan initial public offering (IPO). "Ini harus serius untuk Bintuni karena itu proyek besar, karena kalau utang terlalu besar tentu berbahaya," kata dia.